Rabu, 04 Desember 2013



jika suatu saat kau mulai lelah dalam kegagalan
kau mulai gelisah, dan kau mulai tak sanggup lagi menjalaninya
duduk lah sejenak dan berimajinasilah kawan
kayini bahwa kau mampu, bahwa kau bisa, bahwa kau sanggup
dan kau harus bisa menglahkan dirimu yg telah gelisah,
 telah lelah dan tak sanggup lagi.

dalam hidup ini tidak ada kata tak sanggup lagi,
yg ada hanyalah teruslah berjuang, teruslah berkarya
dan teruslah berimajinasi

suatu saat kau pasti akan mencapai puncaknya
puncak imajinasi mu kawan..
semangat trus kawan ku..


salam untukmu kawan,
berimaninasi lah kawan
setinggi mungkin- setinggi mungkin dan setinggi mungkin
agar kau mencapai punjaknya,
dan melihat betapa indahnya,
betapa bangganya kawan, betapa menyenangkannya
dan betapa mengagumkannya
melihat dari atas ke bawah,
mencapai semua keinginan mu kawan,dan merangkul masa depan mu

jngan ragu,jangan lah bimbang kawan  sebab itu akan menciutkan nyali mu,
trus lah semangat truslah brjuang untuk mencapai sebuah imajinasi mu kawan dan cita" mu
salam untuk mu kawan
Jangan meremehkan imajinasi. Imajinasi bukanlah gambaran kosong atau angan-angan tanpa isi. Sejarah telah membuktikan banyak tokoh terkenal menjadi besar berkat imajinasinya yang luar biasa. Imajinasi ternyata mempunyai kekuatan. Albert Einstein pernah mengatakan, “Energi mengikuti imajinasi”. Tentu saja, Einstein serius dengan ucapannya. Apalagi Einstein mengamini hukum kekekalan energi. Dia sendiri mengaku telah membuktikannya saat dia ditanya bagaimana dia mampu menghasilkan begitu banyak teori spektakuler, dia menjawab imajinasinyalah yang menjadi salah satu bahan bakar dari idenya itu.
Lantas, bagaimanakah imajinasi yang dihasilkan pikiran kita bekerja?Pada prinsipnya, perlu Anda sadari, pikiran kita adalah sebuah
magnet yang luar biasa. Pikiran kita mampu menjadi otopilot atas apa yang ingin kita wujudkan, yang kita cita-citakan bahkan yang sekadar kita imajinasikan.
Setiap orang boleh mempunyai mimpi akan masa depan. Mimpi menjadi seorang penulis hebat, misalnya, atau menjadi sastrawan, insinyur, dokter, dan sebagainya. Dalam perwujudan mimpi inilah kekuatan imajinasi berperan. Sekali kita merencanakan dan mematrikan imajinasi dalam pikiran kita, fisik kita pun mulai mencari jalan bagaimana merealisasikan apa yang sudah kita pikirkan.

Dengan imajinasi, kita bisa menjadi tuan atas takdir kita, I am the master of my fate. Stephen Covey dalam 7 Habits mengatakan kita membuat kreasi mental lebih dulu sebelum kreasi fisiknya.
Semakin kuat gambaran mental yang kita miliki, semakin besar energi yang kita miliki untuk mewujudkannya. Sebaliknya, jika kita terlalu banyak membayangkan yang buruk dan negatif, kita menarik energi negatif dan kita semakin ter-demotivasi untuk meraihnya.
Pepatah Latin mengatakan, Fortis imaginatio generat casum, artinya imajinasi yang jelas menghasilkan kenyataan. Dengan demikian, jangan sia-siakan kekuatan imajinasi dalam diri kita. Imajinasi mampu menjadi kendaraan kita menuju apa saja yang kita mimpi dan cita-citakan.
Imajinasi akan mengumpulkan seluruh energi kita untuk mewujudkannya. Dalam aplikasi sehari-hari, dengan imajinasi, kita membayangkan hal-hal positif yang akan kita lakukan dan membayangkan hal-hal positif yang akan terjadi. Betapa kita akan melihat langkah dan tindakan kita mulai mengarah pada apa yang kita bayangkan. Dan…the dreams will come true!